Headlines News :


Home » » Kabinet Obama jilid dua mulai digunjingkan

Kabinet Obama jilid dua mulai digunjingkan

Written By Unknown on Rabu, 14 November 2012 | 03.45


Seminggu setelah terpilih kembali, Presiden Barack Obama belum juga mengungkapkan kabinet barunya karena tarik menarik yang keras pada pos-pos kunci yang menentukan kebijakan luar negeri dan pertahanan Amerika Serikat.

Ada spekulasi luas di Washington mengenai siapa yang akan menjabat Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan di mana Senator John Kerry, Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice dan Penasihat Keamanan Nasional Tom Donilon menjadi calon-calon muka baru dalam kabinet mendatang.

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, Obama "tidak membuat keputusan atas alasan pribadi," dan menolak membahas rumor-rumor yang beterbangan belakangan ini.

Rabu waktu AS ini Obama akan menyampaikan keterangan persnya yang pertama sejak memenangi masa jabatan keduanya. Tetapi upaya Obama menghindar dari spekulasi susunan kabinet terganggu oleh pengunduran diri mengejutkan dari Direktur CIA David Petraeus yang membuat satu posisi dalam kabinet menjadi lowong.

Kerry, yang lama memimpin Komisi Hubungan Luar Negeri Senat di mana masalah kebijakan luar negeri sudah mendarah daging dalam dirinya, adalah sosok yang dihormati dan terkenal di lingkungan internasional dan sejak lama ingin menjabat Menteri Luar Negeri.

Namun Rice yang suka blak-blakan dan pemberani adalah bagian dari lingkaran dalam Obama dan menjadi pemerjuang utama kebijakan luar negeri AS di PBB.  Harian-harian AS melaporkan bahwa dia hampir pasti menggantikan Hillary Clinton.

Sebaliknya Kerry mungkin akan ditempatkan di Pentagon untuk menggantikan Menteri Pertahanan Leon Panetta, lapor New York Times dan The Washington Post mengutip sejumlah pejabat Gedung Putih.

Pertimbangannya adalah dedikasi Kerry selagi bertugas di Angkatan Laut AS selama Perang Vietnam di mana dia dianugerahi satu Silver Star, satu Bronze Star dengan Combat V, serta tiga Purple Hearts.

Namun baik pencalonan Rice maupun Kerry dapat menuai masalah.

Rice belum lama ini dikritik hebat kubu Republik yang menuduhnya telah menutup-nutupi masalah di seputar Serangan September terhadap misi diplomatik AS di Benghazi, Libya.

"Terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab dan Susan Rice akan menghadapi masa yang luar biasa sulit dalam melewati Senat," kata Senator dari Partai Republik, Lindsey Graham.

"Itu tergantung pada apakah Presiden mau berjuang keras untuk menempatkan Rice pada posisi itu," sambung Barry Pavel, Direktur Brent Scowcroft Center untuk Keamanan Internasional pada Atlantic Council, kepada AFP.

Penunjukkan Kerry juga akan memaksa diselenggarakannya Pemilu guna mengisi kursi lowong Senat untuk daerah pemilihan Massachusetts karena akan ditinggalkan Kerry. Dan ini memberi peluang wakil Republik Scott Brown yang kalah pada Pemilu  6 November lalu mengikuti lagi Pemilihan untuk mewujudkan ambisinya mendapatkan kursi Kongres.

Meskipun begitu, para analis menyatakan kubu Demokrat sukses melakukan hal yang jauh dibawah perkiraan sebelumnya pada Pemilu pekan lalu, dengan memenangi 55 kursi Senat, termasuk dua wakil independen yang diperkirakan mendukung posisi Demokrat.

Selama kampanye presidensial 2004 yang dilakukan Kerry, sejumlah veteran Perang Vietnam melancarkan kampanye kontroversial yang menggugat catatan perang Kerry.  Namun Kerry dipercaya luas oleh kalangan kebijakan luar negeri AS yang dikenal amat berkuasa.

"Ada gabungan kecerdikan dan pengetahuan (pada Kerry)," kata Christopher Preble, Wakil presiden bidang pertahanan dan kebijakan luar negeri pada Cato Institute.

"Senator veteran ini akan membawa refleksi kesabaran pada intervensi AS pada krisis-krisis dunia ke meja perundingan, yang didasarkan pada berbagai pelajaran yang diambil dari perang di Irak, khususnya, dan juga Afghanistan," kata Preble.

Ada juga dukungan luas dari sesama anggota Dewan agar Kerry kembali berkiprah.  "Kerry bisa menjadi pilihan terbaik untuk kedua pos tersebut," kata Senator dari kubu Republik, Dick Lugar.

Kerry sendiri tengah membalikkan semua spekulasi.

"Satu-satunya yang menjadi fokus Senator Kerry sekarang adalah posisinya sebagai senator senior dari Massachusetts dan Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri (Senat)," kata juru bicaranya, Jodi Seth, dalam satu pernyataan.

Sementara Donilon, yang sejak 2010 dipercaya Obama sebagai Penasihat Keamanan Nasional , dilaporkan menginginkan pos Departemen Luar Negeri , tapi banyak yang bilang kiprah politiknya masih kalah banyak dari Rice dan Kerry.

"Gedung Putih akan lebih terkendali jika yang berada di pos (Menteri Luar Negeri) adalah  Rice atau Donilon," kata Pavel merujuk upaya Obama mempertahankan kebijakan luar negeri yang hati-hati seperti berlaku sekarang.

Pavel tidak melihat sikap blak-blakan Rice akan menghalangi ambisinya menjadi kepala para diplomat AS itu.

Obama sendiri mengejutkan, dengan memilih Clinton untuk posisi itu pada 2008, padahal Clinton adalah pesaing utamanya dalam meraih tiket menjadi calon presiden kubu Demokrat. Begitu pula saat dia mempertahankan Menteri Pertahanan Robert Gates, padahal Gates meraihnya sewaktu masa terakhir pemerintahan George W. Bush.

Kubu Republik sendiri menggadang-gadangkan nama mantan menteri luar negeri Colin Powell, juru bicara urusan China yang ditunjuk Obama sebagai utusan khusus AS untuk Beijing Jon Huntsman, dan mantan senator Nebraska Chuck Hagel.

"Ini semacam upaya pragmatis Presiden Obama yang mungkin dilakukannya," kata Pavel.

Namun Preble berpendapat, dengan memilih seorang Republik dalam iklim politik yang partisan seperti sekarang maka sungguh tak akan menguntungkan Obama.

"Menunjukkan kesediaan untuk bekerjasama dengan Demokrat dan terutama Presiden yang Demokrat bisa secara efektif merusak kredibilitas Anda di kalangan partai Anda sendiri," sambung Preble. (ANT)

sumber
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kabar Dari Om Zack - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template